Disable Preloader

Rapat Koordinasi Guru Mata Pelajaran Umum MI Bahrul Ulum Tambakberas Jombang: Penyetaraan Standar Penilaian dan Persiapan Ujian Akhir

Rapat Koordinasi Guru Mata Pelajaran Umum MI Bahrul Ulum Tambakberas Jombang: Penyetaraan Standar Penilaian dan Persiapan Ujian Akhir

Jombang, 02 November 2025 – Kelompok Kerja Guru (KKG) Mata Pelajaran Umum MI Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang mengadakan rapat koordinasi untuk membahas hal-hal strategis terkait pembelajaran, penilaian, dan persiapan ujian akhir semester. Acara yang merupakan rangkaian berkesinambungan dari KKG mata pelajaran sebelumnya ini dipimpin langsung oleh Bapak Arif Faizin, selaku Koordinator Mata Pelajaran Umum.

Sambutan Kepala Madrasah

Kepala Madrasah, Bapak H. Moh. Iqbal Firdaus, S.Pd.I., dalam sambutannya menekankan pentingnya rangkaian KKG ini, yang melibatkan semua guru, baik putra maupun putri, dari kelas 1 hingga kelas 6. Beliau mengharapkan koordinasi yang erat di antara semua dewan guru untuk mencapai target pembelajaran dan menyambut Ujian Akhir, yang direncanakan akan dilaksanakan pada akhir November atau awal Agustus mendatang.

Penyetaraan Standar Penilaian Menjadi Prioritas

Salah satu poin utama yang disoroti oleh Kepala Madrasah adalah pembuatan soal gabungan untuk soal SAS Mendatang. 

"Ini untuk menyamakan standar penilaian antara putra dan putri agar seimbang, tidak ada yang lebih tinggi ataupun sebaliknya," ujar Bapak Iqbal Firdaus.

Penyamaan standar ini mencakup pembahasan soal gabungan, penyampaian materi, dan capaian pembelajaran. Menghadapi kegiatan Taftisyan (Inspeksi), beliau juga berpesan agar guru memastikan peserta didik melengkapi catatan dan menuntaskan pembelajaran.

Untuk semester 2 mendatang, Kepala Madrasah mengharapkan para guru dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kemampuan mereka, termasuk mengikutsertakan mereka di ajang-ajang lomba terkait untuk mengasah dan membakar semangat mereka.

Kajian Nilai dan Kendala Pembelajaran Mapel Umum

Rapat dilanjutkan dengan mengkaji mata pelajaran dan data nilai para siswa, khususnya hasil STS (Sumatif Tengah Semester).

Analisis Data Nilai dan Identifikasi Siswa

Kepala Madrasah berpesan, menjelang SAS (Sumatif Akhir Semester) dalam waktu kurang dari satu bulan, guru diharap mengidentifikasi nama-nama siswa yang butuh didorong lebih lanjut.

"Diharap anak-anak senantiasa digiring untuk memetakan kualitas dan fokus kepada mapel-mapel yang dikuasai tanpa mengabaikan yang belum dikuasai,"

Berdasarkan data nilai Sumatif Tengah Semester (STS) siswa yang dikaji dalam rapat, kesimpulan statistik nilai dirangkum melalui enam indikator utama. Analisis ini sangat penting untuk menyamakan standar penilaian dan mengidentifikasi capaian pembelajaran.

Termasuk dari pembahasan yakni ​Nilai Terendah dimana Hampir semua mata pelajaran mencatat nilai terendah yang konsisten di angka 40, menunjukkan adanya beberapa siswa yang capaian belajarnya masih di bawah standar minimal yang diharapkan​

Sedangkan Nilai yang Sering Muncul (Modus): Nilai Modus di mata pelajaran kunci seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPAS (Sains & Sosial), Hal ini menegaskan bahwa mayoritas siswa mengalami kesulitan serius pada mata pelajaran tersebut.

Meskipun demikian, terdapat jurang yang lebar antara nilai tertinggi (mencapai 90-96) dan rata-rata kelas (berkisar antara 55 hingga 66), menguatkan arahan Kepala Madrasah untuk mengidentifikasi siswa yang perlu didorong lebih lanjut dan membantu mereka fokus pada keunggulan mereka tanpa mengabaikan kekurangan.

Pembahasan semakin intens saat masuk pada Kendala dan Strategi Mata Pelajaran

Penyelarasan Materi : Pembahasan materi Bahasa Indonesia dan Matematika di kelas 4, 5, dan 6 sudah hampir selaras antara siswa putra dan putri. Begitu pula dengan mata pelajaran lain seperti PPKN, dan IPAS. Meski di jenjang kelas lain masih ada perbedaan capaian ajar, para guru optimis nanti akan sesuai dengan batasan yang telah di tentukan di silabus pembelajaran.

Salah satu kendala dalam kegiatan belajar mengajara, yakni pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dimana keterangan dalam modul/buku pegangan yang sulit dipahami siswa, sehingga guru perlu memberikan pemahaman lebih. Bapak Samuel Wahyudi menanggapi bahwa Bahasa Indonesia sangat dibutuhkan sebagai penunjang mapel lain, seperti Fiqih, untuk kemampuan narasi.

Kendati demikian para guru bahasa indonesia sepakat mampu menguasai dan mengatasi kendala ini dengan kondusif.

Ibu Annisa juga tak lupa mengusulkan agar guru membenarkan tulisan bahasa yang dicontohkan di papan sebagai ikhtiar pembiasaan yang baik bagi murid. Dan disepakati oleh seluruh guru untuk saling mengusahakan usulan tersebut

Pembahasan Soal SAS dan Penilaian

Para guru menyepakati pembuatan soal gabungan untuk putra dan putri guna menyelaraskan dan mengantisipasi pelaksanaan ujian. Teknis finalisasi soal sudah difikskan oleh masing-masing guru mapel.

Dengan berakhirnya diskusi mendalam mengenai analisis nilai dan kesepakatan teknis pembuatan soal SAS, KKG Mata Pelajaran Umum MI Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini diharapkan mampu memperkuat kolaborasi antar guru. Seluruh dewan guru berkomitmen untuk segera menindaklanjuti hasil rapat, memastikan setiap siswa mendapatkan perhatian yang sesuai, dan mempersiapkan siswa menghadapi ujian akhir dengan standar penilaian yang adil dan merata, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan di Madrasah.

Share: